Minggu, 16 November 2008

Journey


JOURNEY

There’s a voice deep inside me

Telling me which way to go

It’s the voice that will guide me

When I don’t seem to know anymore

It’s the light when the sun goes down

Crossing the road that I have found

I’m here on this journey but I don’t want to go it alone

When The darkness surrounded

Didn’t know where I wanted to go

Then I looked and I found you

Now I don’t need to search anymore


Here and How gonna live my life
And I wanna have you by my side
I'm here on this journey but, I don't want to go it alone

Standing here in the light, No more tears in the night
When I look at the love that surrounds me
Making my way as your smile is the light of my day...


P.S : i want to share my journey with you, MY ABANG... always...



Rabu, 12 November 2008

Sebuah Ulasan Jazz dalam sebuah Perspektif

JAZZ dan ISLAM

Taken From : Ceto Mundiarso-Wartajazz.com

Pengalaman menikmati Jazz hingga menumbuhkan kecintaan yang sangat dalam itulah yang kiranya mambawa jiwa saya untuk dapat menyadari dan juga merasakan bahwa antara Islam dan Jazz itu paralel. Syukur saya berasal dari keluarga yang super taat dengan tuntunan Islam sehingga saya bukan hanya tahu Islam tapi melaksanakan syariaatnya dengan ketat pula. Alhamdulillah.

Jazz bagi saya bukan hanya sekedar musik, namun sudah merupakan sarana untuk berbagai keperluan. Jazz dapat saya gunakan untuk menjaga atau memulihkan kesehatan diri sendiri. Bila badan terasa kurang sehat maka batin saya akan berbicara "saya ingin mendengarkan artis A" dan luar biasa tanpa obat apapun bisa pulih kesehatan esok harinya. Juga sarana untuk berdzikir kepada Allah SWT, karena kekaguman saya kepada-NYA menciptakan jenis manusia cerdas berbudi halus sehingga dapat menghadirkan musik yang indah dan abadi dan memang DIA adalah sumber keindahan dan abadi sehingga tak habisnya saya bersyukur dapat menikmati Jazz. Juga Jazz untuk memecahkan masalah bila pikiran tersumbat mencari jawaban, dengan keindahan dan kedalaman Jazz diperkuat pula dengan do'a maka pikiran dan jiwa akan tenang sehingga pemecahan bisa dicari. Luar biasa Jazz bagi saya.

Pandangan saya melihat antara Islam dan Jazz paralel dalam hal-hal yang sangat elementer walau tidak tepat sekali, sehingga apa yang ada dalam Islam sebagian juga dapat dilihat dan saya rasakan ada dalam Jazz.

Contoh pertama jika dalam Islam penghormatan terhadap individu menempati posisi yang tiggi, begitupun dalam Jazz saya melihat hal itu. Pemusik Jazz adalah orang yang memainkan musiknya secara pribadi bahkan dalam bigband sekalipun tetapi hasilya adalah kekompakan karena yang satu tidak memaksakan kehendak bagi yang lain dan juga saling patuh terhadap aturan yang ditetapkan. Atau dengan kata lain karakter masing-masing artis tidak lebur atupun hanyut oleh karakter artis yang lain hanya karena bermain Jazz bersama. Maka benarlah pendapat yang mengatakan bahwa setiap bermain Jazz adalah selalu berbeda walaupun satu gubahan dimainkan berulang-ulang karena luasnya improvisasi dalam Jazz itu. Sikap hormat dalam Islam ini disebut tasamuh, improvisasi dalam Islam (ijtihad) dan juga dalam Jazz adalah sah hukumnya.

Jazz dapat dimainkan sendiri atau berjamaah, dalam Islam hal itu juga terjadi. Ambil contoh dalam hal sholat itu benar-benar paralel yang sangat nyata antara Islam dan Jazz. Beda aliran dalam Jazz juga terjadi, begitu juga dalam Islam terjadi firqoh namun jika yang satu kita pertemukan dalam satu panggung dengan yang lain aliran akan terjadi jamsession yang harmonis begitu juga dalam Islam. Kuncinya adalah mereka yang berfirqoh mempunyai dasar yang sama hanya beda improvisasinya saja.

Media yang disentuh baik Islam atau Jazz adalah jiwa sehingga dari dalam akan lahir tabiat keseharian. Dalam Islam digambarkan bahwa jika orang yang sudah mati hati (jiwa)-nya maka Islam tidak akan tumbuh kecuali ada campur tangan (hidayah) Allah SWT, begitupun dalam Jazz tipe orang yang kasar yang hatinya mati tidak akan merasakan keindahan musik Jazz. Maka dapat kita lihat komunitas manusia yang ikhlas dan istiqomah adalah sedikit sekali, begitu pula komunitas pecinta Jazz sangat sedikit ini membuktikan Islam dan Jazz sangat paralel.

Ada kalanya jiwa manusia terlihat gembira lain waktu berduka, ada saatnya bertindak cepat dan meriah, sekali waktu begitu pelan dan syahdu. Semua kegembiraan, kesedihan, kemeriahan dan kesyahduan itu tetap harus dalam koridor masing-masing agar tidak meluncur merugikan diri maupun orang lain. Islam mengajarkan hal itu bahkan dengan penekanan yang berulang dalam Al-Qur'an. Dalam Jazz dapat kita temui juga situasi serupa itu, sehingga jika Jazz terlihat seperti apapun bentuk dan warnanya namun jika masih dalam koridor yang ditentukan dia akan tetap Jazz.

Jazz juga tidak menuntut sesuatu yang melebihi dari kemampuan, sangat bersahaja seperti halnya Islam. Namun juga tidak mengharamkan sesuatu hal yang "mewah" asalkan memiliki muara yang sesuai dengan kaidah. Islam mengajarkan untuk menggunakan segala hal yang dimiliki tanpa harus kehilangan jati diri. Saya melihat dalam Jazz ada nuansa seperti itu juga. Jika tidak ada teman serta tidak mampu memiliki alat musik yang "benar", maka mainkanlah Jazz dengan (hanya) mulut anda. Atau sebaliknya jika mampu maka mainkanlah Jazz dengan kemewahan orkestra.

Hal - hal diatas adalah sebagian nuansa yang terlihat dan juga terasakan saya paralel antara Jazz dan Islam. Tulisan ini murni dari pendapat saya dari hasil perjalanan apresiasi musik saya yang berasal dari kampung hingga sekarang masih tetap jadi orang kampung. Jika ada yang tidak sependapat dengan apa yang saya alami dan saya rasakan adalah biasa tetapi jangan menang sendiri, saya akan sangat senang berbagi pendapat dengan siapa saja.

Pada kesempatan lain akan saya ceritakan pengalaman saya yang lain sebagai Muslim sekaligus juga sebagai pecinta Jazz, Insya Allah.

Saya akhiri tulisan ini dengan pendapat saya bahwa "Jazz lebih indah dinikmati dan dihayati dari pada di kaji, begitu pula Islam".

Jakarta Oohhh... Jakarta


"Bete, Bete, Bete, Bete, Bete, Bete ahhh"...
Lagu dari Dewiq, The Hits Maker yang lagi In saat ini, yang terdengar dari Radio anak muda Jakarta makin menjadi soundtrack kebetean siang hari yang panas mentereng di Ibukota Jakarta.

Macetnya Jakarta memang Edun!
Perjalanan dari satu tempat menuju tempat lainnya so Unpredictable. Kadang Kemacetan yang bikin semua warga Jakarta jadi Emosi Jiwa ini, membuat Mood kita berubah seketika, sementara kita tetap harus ngejalanin aktivitas yang begitu padat seharian.
So, aku coba fight KeBete an itu dengan berbagai Tips niy :

1. Dengerin CD Lagu2 Favorit kamu, Menyanyilah dengan sepenuh hati, dengan volume yang sedikit di atas normal :) Let's Sing a Song!

2. Sediakan Cemilan Ringan & Air Mineral, suddenly kamu kelaparan di jalan, udah ada "Pertolongan Pertama" supaya kamu ga pingsan karena lapar hehehe...

3. Browsing Internet atau Buka Facebook kamu by your Mobile Phone lumayan sambil update info2 baru, kamu bisa refresh otak kamu dalam beberapa saat...

4. Kamu bisa foto-foto dengan berbagai macam pose yang kamu inginkan with your mobile phone, It's really Fun! Liat aja hasilnya di sebelah. Karena Kelamaan macet di Jalan H.R.Rasuna Said-Kuningan gara-gara demo depan kantor KPK, better aku foto2 dalam kemacetan jalanan itu dengan backsound Fashion Week CD Songs... Hmmmmm.... Berasa jadi Model Profesional yang lagi Photo Shoot niy... Hehehe...

C'mon Let's Fight The Traffic Jam in Jakarta!

Senin, 10 November 2008

Hello....


Hello, My Name's Miss.G! (Although right now i getting married with my handsome husband & being a wife i always represent my own self with Miss.G!, still Miss....:)

Hmmm, what i can tell about my self yaaa?
I was born, on December 4th... Truly Sagitarian, Next month i'm birthday! :) Yipppiiii!

Actually i little bit lazy for the things called Writing, but i don't know why my husband always pushing me up for this.... Huuuuuuu....:( He told me that I'm very talented being a writer. a great writer in the future, i don't know from what angle he can told me about that.

Because, my professionals working since i was graduated from FIKOM Unpad Bandung is a Public Relations practicing, so it's gonna be part of my Job ; Public Speaking, Writing, Negotiating, Lobbying, To Get on with People etc.... There's so many things to do for me in that field. So, Jadi akyu males deh for starting writing.... bosyennnnn.... better u ask me to discuss , argue something or ask me about everything, then i will tell u in a long long conversation, i think I'm a good story teller, but i really hate to writing... again?! Hiks!

Ok, i make some appointment with my handsome husband about this. I'll try to full fill his requirement since 1 year ago, before we're become a true couple. Actually, my friends at college always said the same thing, that i have a potency for being a writer... bahkan my close friend (now being a journalist) really want to "Membukukan" My Life Story, especially My Love Story Hehehe.... She's ready being an editor, and until now she's always asking me, Mana G, Mana Buku yg akan kamu bikin dulu waktu Kuliah? I'm sure your story bakal ngalalahin serial Harry Potter Jk Rowling d...
Hmmmm, Is That True?
I'm Not Sure, because until right now i always play with my imagination just in my mind. It's really hard to start, but there's so million idea in my head. I Swear to God, Better u ask me for Discuss everything (Speaking red) than Writing... But, Like i said before, I'll try to make my husband happy with my resolution, start to writing in this blog. Hope So... Biasanya siy, Mood nya suka Musiman... So, We'll see....

With Love & Smile,
Miss.G!